CIREBON.CO : Ada permintaan khusus yang disampaikan oleh
keluarga V, korban pembunuhan dan perkosaan yang dilakukan oleh geng motor di
Cirebon kepada petugas kepolisian saat melakukan autopsi dan pembongkaran makam
korban di TPU Pasindangan Kecamatan Gunung Jati Kabupaten Cirebon, Selasa 9
Sepetember 2016.
Keluarga meminta kepada petugas, untuk melepaskan kawat gigi
(behel) dan lensa kontak yang masih menempel di tubuh korban. Menurut Junaedi,
Ketua RW 11 Samadikun Utara Kota Cirebon, tempat keluarga V tinggal, pihak
keluarga tidak hadir dalam proses autopsi ini, tapi mewakilkan kepada dirinya
untuk menyampaikan hal tersebut kepada petugas.
“Keluarga meminta kepada petugas untuk melepaskan beheld dan
lensa kontak,” kata Junaedi.
Permintaan tersebut disampaikan, setelah salah satu keluarga
korban mengaku pernah didatangi oleh mendiang V, dan menceritakan kronologi
kejadiannya. Selain itu, mendiang V juga meminta kepada keluarga, untuk bisa
menyempurnakan jenazahnya.
“Salah satunya yaitu melepaskan behel dan lensa kontak,”
kata Junaedi.
Petugas yang melakukan autopsipun menyanggupi untuk memenuhi
permintaan keluarga korban. namun untuk lensa kontak, dikabarkan telah hancur. Keluarga
juga meminta kepada pihak kepolisian, untuk menghukum pelaku dengan
seberat-beratnya.
“Keluarga juga meminta agar pelaku dihukum berat,” kata
Junaedi.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Cirebon, AKP Galih
Wardani mengatakan, proses autopsi ini untukmelengkapi berkas penyelidikan. Selain
itu, proses ini juga diharapkan bisa menyimpulkan penyebab kematian korban geng
motor di Cirebon tersebut.
“Kalau hasilnya belum, masih dalam proses. Kami belum bisa
menyimpulkan,” kata Galih.
No comments:
Post a Comment