Satimah (Kanan) nenek korban dan Wasnadi (kiri) ayah korban |
Cirebon.Co, Cirebon: Suasana duka masih menyelimuti Satimah (60), nenek dari V, korban pembunuhan dan perkosaan oleh kawanan geng motor di Cirebon. Toko kelontong yang biasa dia buka bersama cucu kesayangannya itu, kini tutup sementara.
Walaupun tidak menyangka bahwa cucunya merupakan korban keganasan dari kelompok geng motor. Namun, Satimah mengakui mendapati sejumlah luka pada jasad cucunya tersebut, saat ia memandikan jasadnya.
" Ada luka di kaki dan kepala," kata Satimah sambil menahan tangis, saat ditemui dikediamannya, Jum'at (02/09/2016).
Menurut Satimah, saat dimandikan, kondisi kaki cucunya tersebut dalam keadaan di gips. Sedangkan kepala bagian belakang, lembek seperti terkena pukulan.
"Dikaki banyak luka, trus di gips. Kepala bagian belakangnya lembek," ujar Satimah.
Selain itu, Satimah juga mendapati wajah dari V menghitam lebam, seperti terkena pukulan benda tumpul secara bertubi-tubi.
"Mukanya gosong, lebam, seperti habis dipukulin," ujar Satimah.
Jika mengingat peristiwa yang menimpa cucunya itu, air mata Satimah langsung mengucur deras. Apalagi saat dia membayangkan, saat cucunya minta tolong saat diperlakukan secara sadis oleh kawanan geng motor itu.
"Kayaknya cucu saya terus minta tolong. Sambil nyebut nama saya. Mbah, tolong mbah," kata Satimah, tanpa bisa meneruskan ucapannya.
Satimah meminta kepada pihak berwenang, untuk menindak tegas pelaku pembunuhan cucunya tersebut. Ia juga meminta, pihak kepolisian untuk memberikan hukuman berat kepada pelaku dan menumpas seluruh anggota geng motor.
"Hukum yang paling berat dan buabarkan geng motor. Agar masyarakat menjadi nyaman," kata Satimah.
No comments:
Post a Comment