CIREBON.CO : Warga Desa Kanci Wetan Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon yang melakukan aksi menuntuk kepala desanya mundur dari jabatannya, terlibat bentrok dengan puluhan dalmas yang menjaga aksi unjuk rasa tersebut.
Massa merasa terganggu dengan kehadiran dalmas, karena dianggap mencampuri urusan pribadi desanya. Rudianto, perwakilan warga mengatakan, aksi ini tidak membutuhkan dalmas. Tapi karena kehadiran dalmas, massa akhirnya terprovokasi.
"Apalagi dalmas melakukan pemukulan kepada warga, yang berusaha masuk kedalam balai desa," kata Rudianto, Jum'at (28/10/2016).
Melihat kondisi yang tidak kondusif dan kalah personil dengan ratusan warga yang hadir, membuat dalmas akhirnya mengeluarkan gas air mata dan memilih meninggalkan lokasi unjuk rasa.
"Mata saya perih sekali, kena gas air mata," ujar Busyro (56) warga Desa Kanci Wetan yang ikut aksi.
Busyro mengoleskan pasta gigi dibawah kelopak matanya, untuk mengurangai rasa perih akibat gas air mata. Busyro mengaku terkena gas air mata, saat ia bersama warga lainnya berusaha masuk kedalam balai desa dan ditahan oleh dalmas.
"Pas lagi dorong-dorongan, saya kena gas air mata," kata Busyro.
Sebelumnya diinformasikan, ratusan warga Desa Kanci Wetan Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon, melakukan aksi unjuk rasa menuntut kepala desanya mundur.
Warga mengaggap, kades tidak transparan dan banyak merugikan masyarakat. Karena banyaknya massa yang melakukan aksi, Kades Lilis Sukani tidak berani keluar dari balai desa dengan kawalan ketat pihak keamanan.
No comments:
Post a Comment