Wakasek Kesiswaan SMK Muhamadiyah menunjukkan seragam milik sekolahannya, yang digunakan tawuran oleh pelajar lain |
Nana Suryana, Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMK Muhamadiyah Kedawung Cirebon cukup kaget, saat melihat diantara puluhan pelajar yang ditangkap oleh pihak kepolisian karena terlibat tawuran, ternyata menggunakan seragam milik lembaganya. Padahal, tidak ada sama sekali muridnya yang terdapat di rombongan tersebut.
“ Tadi seragam dan celana ini saya minta. Soalnya ini identik milik siswa SMK Muhamadiyah, padahal mereka bukan siswa kita,” kata Nana di Cirebon, Jum’at (28/10/2016).
Pihaknya mengaku sangat dirugikan dengan tindakan penyalahgunaanseragam tersebut. Karena menurutnya, sering sekali sekolahnya didatangi oleh warga yang meminta pertanggungjawaban, karena kendaraan mereka dirusak oleh siswa yang menggunakan seragam SMK Muhamadiyah.
“ Padahal, batik yang saya amankan ini, sudah tidak digunakan sejak tahun 2013. Sedangkan baju praktek ini, dilarang digunakan diluar sekolah. Hanya di dalam saja. Sehingga ketika keluar sekolah, mereka sudah menggunakan baju putih,” kata Nana.
Nana tidak mengetahui dari mana mereka bisa mendapatkan seragam-seragam tersebut. Namun besar kemungkinan, seragam tersebut hasil rampasan dari siswanya.
Dari pantauan CIREBON.CO, lebih dari lima pelajar yang menggunakan seragam sekolah lain. bukan hanya seragam milik SMK Muhamadiyah saja yang digunakan oleh para pelajar yang terlibat tawuran. Namun juga ada yang menggunakan seragam milik SMK Nusantara Weru Cirebon. Ketika dikonfirmasi, pelajar yang tidak mau disebutkan namanya tersebut mengaku bukan siswa SMK Nusantara.
“ Saya bukan siswa SMK Nusantara,” ujarnya.
Ketika ditanya mengapa dirnya mengenakan seragam SMK Nusantara ketika melakukan tawuran. Ia tidak mau menjawabnya.
No comments:
Post a Comment