Cirebon : Sejumlah pekerja yang didominasi remaja dan
pemuda, terlihat dengan cekatan membungkus paket berwarna abu-abu. Didalamnya,
terdapat berbagai barang, seperti kosmetik dan fashion perempuan. Barang-barang
tersebut, merupakan barang yang dipesan, melalui jual beli online.
Para pebisnis jual beli online, saat ini sudah terlihat
lebih bersemangat. Mereka sempat mengalami keterpurukan, saat pandemic covid 19
mulai melanda Indonesia. Salah satu dampak yang paling besar dirasakan, yaitu
saat pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) terjadi disejumlah
wilayah di Indonesia.
Pada saat itu, hampir seluruh pebisnis online, mengalami dampaknya.
Pemberlakukan PSBB, membuat arus distribusi paket pesanan barang ke sejumlah pelanggan
menjadi terkendala. Apalagi, saat itu, sejumlah ruas juga mengalami penutupan
dan aktivitas masyarakat menjadi sangat terbatas.
Salah satu dampak yang dirasakan oleh para pebisnis online,
yaitu banyaknya barang yang kembali kepada para penjual, karena tidak bisa
sampai kepada pelanggan. Tentunya, hal ini membuat para pemilik onlineshop
mengalami kerugian.
Dampak covid 19 terhadap bisnis online, juga dirasakan oleh
Zainul (35). Warga Desa Tegal Gubug Kecamatan Arjawinangun Kabupaten Cirebon
ini, sempat khawatir, kondisi suram yang dialami dalam jual beli online, akan
terus berlanjut. Jika hal tersebut terus terjadi, tidak menutup kemungkinan,
dampak nyata akan sangat terasa.
Zainul mengisahkan, bahwa bisnisnya tersebut sempat
mengalami kemerosotan hingga hampir 50 persen. Tentu itu merupakan penurunan
yang sangat tinggi. Untungnya, kondisi tersebut tidak berlarut-larut. Saat pemerintah
menerapkan kebijakan new normal, ada harapan baru untuk keberlangsungan bisnis
online.
Jumlah pembelian mengalami kenaikan, saat new normal
diberlakukan. Zainul menganggap, kenaikan ini dikarenakan masyarakat mulai beradaptasi
untuk membeli barang tidak secara langsung, namun secara online. Kewaspadaan
yang tinggi terkait penularan covid 19, membuat banyak masyarakat memilih untuk
membeli secara online.
“ Bisnis saya kembali bisa menghela nafas, saat New Normal
diberlakukan,” kata Zainul.
Saat new normal diberlakukan, jumlah pembelian berangsur
mulai mengalami kenaikan. Bahkan yang tidak disangka, ternyata tingkat
penjualan saat pandemic, mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Sebelumnya,
setiap hari Zainul hanya menerima pembelian sekitar 100 paket. Namun saat pandemic
ini, jumlahnya meningkat hingga 150-200 paket.
Walaupun banyak yang menganggap bisnis online shop adalah
bisnis kecil, namun usaha yang dijalankan Zainul sebenarnya tidak boleh
diremehkan. Karena omzet penjualan setiap bulannya, bisa mengalahkan bisnis
lainnya yang besar.
Karena menurut Zainul, dalam setiap bulannya, omzet
penjualan onlineshopnya itu, bisa mencapai Rp 300juta-Rp500juta. Jumlah yang
tidak sedikit, untuk sebuah bisnis online shop yang mash banyak dianggap
sebagai usaha sampingan.
Bukan sekadar itu, bisnisnya juga, bisa membantu masyarakat
lainnya mendapat pekerjaan. Karena saat ini, Zainul sudah memiliki sebanyak 10
karyawan. Untuk bisa mendapatkan order yang sangat banyak dan omzet yang cukup
tinggi, Zainul memang tidak hanya memiliki satu toko online. Karena dirinya
memiliki sejumlah toko online di marketplace yang berbeda.
“ Punya sekitar10 toko online,” kata Zainul.
Dalam usaha onlinenya itu, ia hanya menjual dua macam
barang, yaitu pakaian perempuan dan kosmetik. Walaupun hanya menjual dua macam
saja, namun pembeli toko online milik Zainul, terdiri dari berbagai wilayah di
Indonesia.
Kendati ia mendapatkan keuntungan besar karena mengalami
peningkatan penualan dalam kondisi seperti ini, namun Zainul memilih agar
kondisi pandemi covid 19 ini bisa segera berakhir. Karena menurutnya, kesehatan
dan keselamatan masyarakat merupakan yang paling utama.
Ia berharap, vaksin untuk virus ini segera ditemukan dan
bisa segera diberikan kepada masyarakat. Selain itu, Zainul juga berharap
masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, terutama 3M, agar pandemi
ini segera berakhir
No comments:
Post a Comment