Cuaca Ekstrem Ratusan Nelayan di Cirebon Pilih Tidak Melaut - cirebon.co

Breaking

Thursday, 5 January 2023

Cuaca Ekstrem Ratusan Nelayan di Cirebon Pilih Tidak Melaut


Cirebon : Ratusan nelayan di Kabupaten Cirebon, memilih tidak melaut. Hal tersebut dikarenakan cuaca ekstrem yang masih terjadi hingga saat ini.


Edi Juanedi (55) salah satu nelayan asal Desa Bandengan Kecamatan Mundu Kabupaten Cirebon, mengaku sudah hampir 20 hari tidak melaut.


"Anginnya kencang sekali, ombak juga besar," ujar Edi, Kamis 5 Januari 2022.


Edi mengatakan, dirinya biasanya melaut hingga jarak sekitar 1 km dari darat. Namun dengan adanya cuaca ekstrem saat ini, aktivitas ke tengah laut tidak dia lakukan.


Jika terpaksa harus mencari ikan, Edi memilih mencari ikan disekitar pinggiran laut atau muara, yang tidak begitu terdampak adanya cuaca ekstrem.


"Kalau memang harus mencari ikan, paling juga dipinggiran saja," ujar Edi.


Menurut Edi, selain karena cuaca yang sedang ekstrem, hasil laut juga susah didapatkan jika sedang terjadi kondisi seperti ini. Ia menyebut, didesanya terdapat ratusan nelayan dengan puluhan kapal.


Dengan banyaknya nelayan yang tidak melaut, terlihat puluhan kapal nelayan bersandar di muara Sungai Cikempar Desa Bandengan Mundu Cirebon.


"Biasanya, kalau cuaca ekstrem seperti ini, nelayan memilih untuk memperbaiki jaring atau kapalnya," kata Edi.


Sedangkan nelayan lainnya, yaitu Utama, mengaku masih kerap melaut, walaupun intensitasnya lebih berkurang. Hal tersebut dilakukan, demi memenuhi kebutuhan keluarganya.


Utama juga membenarkan, jika cuaca ditengah laut cukup ekstrem. Menurut Utama, ombak di tengah laut kadang mencapai 2 meter.


" Ombaknya sangat tinggi. Tapi gimana lagi, saya nggak ada kerjaan lain," kata Utama.


Aktivitas melautnya, memang tidak mesti mendapatkan hasil yang memuaskan. Bahkan, terkadang dirinya pulang dengan hasil yang sangat sedikit.


Cuaca ekstrem yang terjadi saat ini, kata Utama, membuat tangkapan laut juga sulit didapatkan. Hal tersebut membuat nelayan terkadang mengalami kerugian.


"Sering tidak balik modal. Hasil yang didapatkan, malah tidak cukup buat beli solar," ujar Utama.


No comments:

Post a Comment