Dalam acara tersebut, Presiden Joko Widodo menekankan bahwa predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) bukanlah prestasi, melainkan kewajiban.
"Pertanggungjawaban keuangan harus dilakukan dengan baik," ujar Wahyu.
Selain itu, Presiden juga menyoroti kondisi global saat ini yang menunjukkan perlambatan pertumbuhan ekonomi. Namun, ia mengapresiasi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang masih di atas 5 persen, tepatnya 5,11 persen.
Untuk menjaga dan meningkatkan pertumbuhan ini, Presiden mengingatkan pentingnya memanfaatkan setiap peluang, sekecil apapun, agar ekonomi tetap tumbuh di atas 5 persen.
Lebih lanjut, Presiden menegaskan perlunya penyederhanaan prosedur birokrasi agar lebih melayani masyarakat.
"Regulasi ketentuan sudah dilakukan, namun prosedur birokrasi harus lebih sederhana dan melayani masyarakat," tambah Wahyu.
Presiden juga menekankan pentingnya melanjutkan berbagai proses perbaikan untuk hasil yang lebih baik di masa depan. Orientasi pada hasil, bukan pada prosedur, menjadi poin utama yang disampaikan oleh Presiden.
Menjelang pergantian pemerintahan, Presiden Joko Widodo mengingatkan semua pihak untuk tetap mendukung proses peralihan kekuasaan.
"Seluruh komponen bangsa harus mendukung proses peralihan kekuasaan," tegas Wahyu.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga menekankan pentingnya pengelolaan setiap uang rakyat dengan baik dan segera menindaklanjuti rekomendasi-rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh BPK.
"Mudah-mudahan kita bisa mengemban amanah dari rakyat dan memberikan yang terbaik untuk kesejahteraan masyarakat," tutup Wahyu Mijaya.
No comments:
Post a Comment