Begini Kronologi Dua Lansia Asal Yogya, Ditangkap Polisi saat Beli Bensin Pakai Uang Palsu - cirebon.co

Breaking

Thursday 26 September 2024

Begini Kronologi Dua Lansia Asal Yogya, Ditangkap Polisi saat Beli Bensin Pakai Uang Palsu


Cirebon – Kasus peredaran uang palsu terjadi wilayah Cirebon. Dua pria lanjut usia (lansia) diamankan pihak kepolisian setelah mencoba menggunakan uang palsu untuk membeli bahan bakar minyak (BBM) di sebuah SPBU di Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, pada Minggu, 22 September 2024. 


Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Sumarni, mengatakan tersangka pelaku pengedar uang palsu yakni AT (62) dan SA (53), warga Kabupaten Sleman, Yogyakarta, tertangkap basah oleh karyawan SPBU saat bertransaksi menggunakan tiga lembar uang palsu pecahan Rp100.000. 


Setelah melakukan transaksi, tersangka beranjak pergi. Namun petugas SPU merasa curiga dengan uang yang dibayarkan tersebut. 


"Petugas yang curiga lalu mengejar dan berhasil menghentikan mereka," katanya. Kamis (26/9/2024) 


Patroli kepolisian tiba di lokasi dan mengamankan kedua pelaku.  Dari hasil pemeriksaan, ditemukan 906 lembar uang palsu pecahan Rp100.000 di dalam mobil tersangka, Daihatsu Grandmax hitam dengan nomor polisi AB-8396-E1. Selain itu, polisi juga menyita dua unit ponsel dan buku rekening bank sebagai barang bukti.


"Dalam interogasi, tersangka mengaku mendapatkan uang palsu tersebut dari seorang kenalannya di Jakarta, dengan harga Rp25 juta yang dibayarkan melalui transfer bank," jelas Kombes Pol Sumarni. 


"Kedua tersangka, dijerat dengan Pasal 38 ayat (2) dan (3) UU No. 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, juncto Pasal 245 KUHP, dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara," lanjut Kombes Pol Sumarni. 


Kepala Seksi Unit Pengelolaan Uang Rupiah Bank Indonesia (BI) Cirebon, Denny Kristianto, turut angkat bicara. Ia mengingatkan masyarakat agar selalu waspada, terutama menjelang momen penting seperti Pilkada, yang sering dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan untuk mengedarkan uang palsu. 


"Pastikan selalu memeriksa keaslian uang dengan metode 3D: dilihat, diraba, diterawang," kata Denny.

No comments:

Post a Comment